Ilustrasi |
Blog Exlusife - Wanita biasanya memang suka manja, apalagi dengan suaminya sendiri. Namun tidak demikian bagi Donwori, 36. Pria asal Kelurahan Sidotopo, Surabaya yang baru pulang dari Malaysia ini malah menceraikan istrinya, Karin, 33 hanya gara-gara menganggap sang istri suka mengumbar kemesraan di depan umum.
Tempat kejadian perkara alias TKP itu terjadi di Banda Juanda pada awal Februari lalu. Waktu itu, Karin tampak begitu bahagia menyambut kehadiran suami yang sudah lima tahun bekerja membantu pamannya membuka restoran di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selama setahun, Donwori bisa nyambangi sang istri dan keluarga tiga sampai lima kali. "Kangenlah. Kan jarang ketemu juga," kata Karin di sela-sela talak cerai di Pengadilan Agama, Klas 1A Surabaya, Senin (23/5).
Kejadian itu kala si Karin sedang berjalan dan menyambut suami dengan cipika cipiki yang keluar dari pintu kedatang. Bagi, Donwori yang tak terbiasa dengan kebiasaan itu langsung menolak ciuman sang istri.
Akhirnya, sang istri cuma merangkul mesra lengan suaminya sambil berkata-kata romantis. Seketika, ia pun menyuruh agar melepaskan tangannya, tapi sang istri tetap tak mau melepaskannya. Merasa tak dihiraukan, Donwori marah besar, dan memaki-maki istrinya di depan banyak orang.
Merasa sakit hati, Karin pulang sendiri dan meninggalkan Donwori. Seketika itu pula, hubungan suami istri itu renggang. Karena pekerjaan di Malaysia masih pending, Donwori tak kembali dulu ke Malaysia.
Donwori menghabiskan waktu di Surabaya. "Ya gara-gara di bandara itu dibahas terus. Suami bilang saya hobi mesumlah atau terkena aliran liberal dan dosa lah. Kesal," kata ibu satu anak itu.
Karin mengakui bila suaminya memang tergolong pria yang tertutup dan anti dengan sikap huru-hara. Cenderung mainstream dengan sebuah aliran yang sangat islami. Kendati demikian, Karin menganggap bukan berarti sifat mesra dan romantis di hadapan orang itu adalah mesum dan buruk.
Mulanya, Karin yang meminta maaf dan tidak akan mengulangi sikap romantisnya di depan orang banyak. Sebaliknya, tak sengaja pula ketika di jalan, Karin memeluk tangan suaminya ketika meminta saran baju yang akan dibelinya.
"Suami marah banget. Aku langsung ditinggalkan gitu sama dia. Lha ujug-ujug (tiba-tiba, Red) kok Maret aku ditalak cerai," kata Karin.
Tak terima dengan sikap Donwori, Karin pun mengajukan banding dengan meminta bantuan pengacara. Bahkan, hingga kini proses talak cerai Karin molor karena dia masih ngeyel untuk mempertahankan.
Sedangkan, Donwori justru menghina Karin kafir dan sebagainya. "Yang penting saya tidak mau. Kalau nanti sudah mentok, ya seluruh tanah, rumah dan tabungan harus jadi milik saya," pungkas Karin.
No comments:
Post a Comment