Ini Dia, Cerita Suka Duka Para Kontraktor

Suka Duka Para Kontraktor

Blog Exlusife - Memang banyak yang berpandangan dunia kontraktor itu senang, keren, uang banyak, itu yang biasanya ada dalam pemikiran orang.Ada betulnya juga scih, tapi tidak semua betul. Tergantung dari sisi apa kita menilai, orang yang bekerja di dunia kontraktor justru berpendapat kerja di bank enak, kerja berdagang enak, kerja berkebun enak itu lah yang namanya "Sawang Sinawang"

Sukanya didunia kontraktor itu antara lain :

1. Bisa pergi ke daerah-daerah lain yang baru

Kita bisa daerah baru, kita bisa mengetahui daerah-daerah luar di sana karna setiap penempatan SPT (Surat Perintah Tugas) kita harus menjalaninya. Yang belum pernah ke Papua bisa jadi akan dikirim ke sana jika ada proyek disana dapat menikmati indahnya panorama alam disana, jika belum pernah ke Jakarta kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan di Ibu Kota.

2. Berpenghasilan lumayan besar

Kalau bicara penghasilan memang di dunia kontraktor bisa dikatakan besar dari segi nominal. Tapi sebenarnya besar kecilnya pendapatan tergantung dari hati yang menerimanya. Penghasilan perbulan orang-orang yang bekerja di dunia kontraktor bisa dirata-ratakan antara 2 - 5 juta itu mulai dari bagian di bawah dalam struktur organisasi sampai staff belum lagi jika proyek beruntung, loyalitas dalam perusahaan bisa jadi perusahaan akan memberikan bonus tambahan, untuk bagian manager ya pastinya di atas itu, lumayan besar kan???

3. Pergaulan yang luas

Setiap penempatan di daerah baru biasanya dengan personil baru, dengan demikian pergaulan atau pertemanan akan bertambah baik dari personil itu sendiri maupun warga di lokasi proyek, kita bisa mengetahui gaya hidup di setiap daerah seperti apa, sehingga kita punya banyak teman di setiap daerah yang kita singgahi.

4. Bangga dengan proyek yang sudah di bangun

Memang tidak boleh sih membanggakan diri, karna bisa membuat kita angkuh, setidaknya kita merasa senang kalau kita sudah terlibat dalam pembangunan kantor walikota di daerah A, gedung bertingkat 34 di daerah B, jembatan sepanjang 100 km di daerah C. Orang tua kita juga bisa bangga dengan anaknya, kalau cerita dengan teman-teman seangkatan beliau bisa bilang "Anak saya yang bangun gedung itu, jembatan itu, jalan itu". He he he.... Karna pastinya kita ingin membuat orang tua bangga dengan apa yang kita perbuat.

Sedangkan dukanya hidup di dunia kontraktor ini sendiri antara lain :

1. Jauh dari keluarga

Resiko hidup di dunia kontraktor kita jauh dari keluarga, jauh dari orang tua, jauh dari istri, jauh dari anak. Lebih parah lagi kalau proyek yang akan di kerjakan jauh dari keramaian sehingga jaringan ponsel atau internet susah. Disini harus banyak bersabar dan makan hati, kalau tidak kuat-kuat semua bisa berantakan, kerja tidak konsentrasi, makan tak enak tidur tak nyeyak, memang kadang perusahan mengambil kebijakan untuk yang sudah berkeluarga dapat cuti tiap 2 bulan selama 1 minggu tergantung kebijakan perusahan.

2. Kurang sosialisasi dengan orang-orang di daerah asal kita

Dengan waktu cuti yang cuma dapat 1 minggu tiap 2 bulan tetntu kita tidak akan menyia-nyia kan waktu tersebut, kita maksimalkan waktu untuk bersama keluarga, orang tua, istri, anak, sehingga kita sudah tidak bisa lagi bercengkrama duduk-duduk di warung kopi bersama teman-teman lama, tidak bisa lagi nongkrong d persimpangan dengan warga sekitar.

3. Kerasnya dunia kontraktor

Dalam dunia kontraktor yang dibutuhkan tidak cuma pandai tapi harus bisa berpandai-pandai, baik itu terhadap lingkungan sekitar, masyarakat sekitar proyek jika tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu gangguan luar proyek maupun permasalahan yang timbul di dalam proyek itu sendiri. Dunia kontraktor memang keras, jadi setiap kita di lokasi baru harus berupaya terus untuk beradaptasi, menyesuaikan diri. Tidak semua yang kita pikir baik, baik pula menurut orang.

Mungkin itu beberapa suka dukanya hidup di dunia kontraktor pasti masih banyak lagi yang belum bisa di jabarkan semua, jika sudah menjalaninya akan merasakannya. Sekarang semua tinggal kembali ke diri kita pribadi karna hidup adalah pilihan, kemana kita akan melangkah. Semua yang kita jalani ada suka ada juga dukanya.